SEA Games 31: Bola voli putra Indonesia

 

SEA Games 31: Bola voli putra Indonesia menuju arena ASIAD

Menurut koresponden Vietnam News Agency di Jakarta, setelah meraih Medali Emas (HCV) dengan sangat baik di SEA Games ke-31, tim bola voli putra Indonesia telah menetapkan ambisi untuk maju jauh di kejuaraan Asia, termasuk Asian Games.Asia 2022 (ASIAD 2022).

Sebelumnya pada pertandingan final pada 22 Mei lalu, tim bola voli putra Indonesia mengulangi prestasinya pada SEA Games ke-30 di Filipina (2019), berhasil mempertahankan medali emas SEA Games setelah unggul 3-0 di final di hadapan tim tuan rumah Vietnam ( skor set 25-22, 25-18, 25-15).

Kantor berita resmi Antara mengatakan bahwa kemenangan di atas semakin mengukuhkan posisi Indonesia - negara yang mendominasi bola voli di Asia Tenggara dengan koleksi 10 medali emas sejak SEA Games pertama diadakan pada tahun 1977. Dengan keberhasilan ini, pelatih (pelatih ) tim nasional bola voli Indonesia, Loudry Maspaitella, meyakini level timnya kini telah melampaui kancah Asia Tenggara dan setara dengan tim-tim di Asia. Pak Loudry menegaskan: “Melihat pertandingan terakhir dan performa tim bola voli putra Indonesia dengan sama-sama mempertahankan medali emas, kami layak untuk berpartisipasi di ASIAD 2022”, dan mengatakan bahwa SEA Games perlu “mendapatkan tanah.” ” untuk atlet muda.

Hernanda Zulfi, salah satu atlet kunci yang turut membawa Indonesia meraih medali emas bola voli putra di SEA Games ke-31, memiliki ambisi serupa. Pemain bola voli putra ini menegaskan tekadnya untuk membawa tim nasional bola voli lolos ke babak kualifikasi Asia mendatang.

Jepang masih menjadi "raja" bola voli putra di ASIAD dengan 16 medali emas, disusul China (11 medali emas) dan Korea Selatan (5 medali emas). Sedangkan Indonesia belum pernah meraih medali, bahkan mencapai babak final sejak partisipasi pertamanya pada tahun 1962. Pada ASIAD 2018 di Jakarta, Indonesia hanya menempati peringkat keempat setelah kalah 0-3 dari Korea.