Korea Utara memudahkan langkah-langkah untuk mengendalikan COVID-19 di Pyongyang.

Pada 29 Mei, kantor berita Kyodo mengutip sebuah sumber yang mengatakan bahwa Korea Utara telah mencabut pembatasan perjalanan terkait pandemi COVID-19 di ibu kota Pyongyang, beberapa minggu setelah negara tersebut mendeteksi kasus infeksi. virus.

Sebelumnya pada hari yang sama, Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) melaporkan bahwa pada pertemuan penting yang dipimpin oleh pemimpin Kim Jong-un, Partai Buruh Korea memutuskan untuk mengoordinasikan "peraturan dan arahan partai." memerangi epidemi dalam konteks situasi anti-epidemi yang stabil saat ini".

Korea Utara pada 29 Mei mencatat lebih dari 89.500 kasus demam baru, sehingga total kasus demam menjadi lebih dari 3,44 juta sejak akhir April, di tengah merebaknya COVID-19 di negara Asia Timur Laut ini. Menurut KCNA, setidaknya 186.000 orang saat ini dirawat dan lebih dari 3,26 juta orang telah pulih.

Pada 12 Mei, Korea Utara mencatat kasus pertama COVID-19 sejak pecahnya pandemi, memaksa pemimpin Kim Jong-un untuk menginstruksikan pihak berwenang untuk menerapkan blokade nasional. Kim memerintahkan "semua kota dan distrik di seluruh negeri untuk sepenuhnya memblokade wilayah mereka". Selain itu, pabrik, bisnis, dan rumah perlu dikunci dan ditata ulang untuk sepenuhnya mencegah penyebaran virus."